Jalan

Selamat Datang di Blog kami Terima kasih atas kunjungannya

Minggu, 22 Mei 2011

Keledai Akhirat

Suatu hari, Nasrudin melintasi kompleks pemakaman. Tiba - tiba ia terperosok masuk ke dalam sebuah kuburan tua. Saat di dalam lubang makam itulah terbersit di benaknya untuk melihat wajah Malaikat Munkar dan Nakir, yang selalu mendatangi orand di alam kubur. Ia puin berbaring sambil melepas pakaian dan menggunakannya untuk membungkus tubuhnya.
Tak lama kemudian terdengar suara gemerincing lonceng yang ditingkahi entakan di atas tanah berdebam - debam. Nasrudin terkejut, karena suara itu semakin mendekat ke arahnya. Ia mengira, kiamat sudah tiba. Dengan tergesa - gesa. Nasrudin segera keluar dari lubang makam.
Pada saat yang bersamaan beberapa ekor kedelai yang lehernya digantung loncenmg dan membawa banyak barang di punggungnya tiba di sisi lubang, karena terkejut melihat ada orang yang muncul dari dalam lubang dalam keadaan setengah telanjang. Kedelai - kedelai penyebab suara bising itu pun lari tunggang langgang ketakutan salng bertabrakan. akibatnya barang bawaan di punggung keledai itu pun berhamburan.

Melihat kekacuan yang menyebabkan barang bawaan berharganya berantakan, para pemilik keledai itu pun terkejut. Pandangan heran mereka terhenti pada penampilan aneh Nasrudin. Setelah menyadari apa yang terjadi dengan murka mereka mendatangi sang sufi yang ketakutan itu.
" Hai, siapa kamu?" Sedang apa di sini?" bentak salah seorang dari mereka. Dengan gementar Nasrudin menjawab, " Aku penduduk akhirat. Kedatanganku ke sini sekedar untuk melihat - lihat dunia".
" Kalau begitu biar aku berikan oleh - oleh untuk perjalanan pulangmu,: kata salah satu dari pemilik keledai itu. Nasrudin pun kemudian dihajar hingga babak belur dan berdarah - darah. Setelah ia pingsan, mereka pun meninggalkannya. Tengah malam Nasrudin siuamn. Dengan sempoyongan ia pulang ke rumah. Ketika membuka pintu dan melihatnya , istri Nasrudin terkejut. " Apa yang terjadi padamu? Dan dari mana engkau malam - malam begini" tanya sang istri.
Nasrudin menjawab, " Aku terperosok masuk ke dalam kuburan dan berkumpul dengan orang - orang yang sudah mati." Istrinya kembali bertanya," Lalu apa yang kau lihat di alam kubur sana ?" " Diakhirat tidak ada apa - apa.... kalau saja keledai - keledai itu tidak lari ketatukan melihatku." ( sumber Majalah AlKisah )

Baca selanjutnya......

Kamis, 19 Mei 2011

Harga separuh Kepala

Suatu hari, Nasrudin pergi ke seorang pemangkas rambut. Setelah selesai memangkas rambutnya, Nasrudin bertanya " Berapa ongkosnya?". Dengan kalem pemangkas rambut itu menjawab, " Untuk setiap satu kepala, tarifnya satu dirham".
Setelah membayar, sang sufi itu pergi. Sebulan kemudian Hoja datang lagi dan meminta rambunya dicukur. Namun setelah selesai, sufi tua itu langsung ngeloyor pergi. " Tuan, mengapa Tuan tidak membayar?" kata tukang cukur itu. " Lho kan sudah sebulan yang lalu," jawab Hoja.," Tapi sebulan yang lalu Tuan cuma membayar satu dirham".
"Biar kujelaskan sobat," kata Nasrudin kalem, " Waktu itu kau bilang tarif untuk mencukur satu kepala adalah satu dirham. Nah, kepalaku ini kan botak, jadinya nilainya cuma setengah dirham. Dengan demikian uang pembayaranku yang satu dirham dulu bisa untuk membayar dua kali cukur rambut". Tukang cukur rambut itu cuma bisa menggeleng - gelengkan kepalanya, bingung. ( sumber Majalah Alkisah )

Baca selanjutnya......

Berikan jubahku, kukembalikan bajumu

Suatu hari Nasrudin Hoja yang sedang menunggang keledai ingin buang air kecil. Maka setelah menanggalkan jubahnya dan meletakkannya di atas punggung keledai, ia pun menyusup ke gerumbulan semak-semak dan kencing.
Pada saat yang bersamaan lewatlah seorang pencuri di dekat keledai Hoja. Melihat ada jubah bagus, ia pun mencurinya dan segera pergi dari tempat itu. Selesai buang hajat, Nasrudi pun celingukan mencari - cari jubahnya. Ia lalu menghardik keledainya." Di mana jubahku, keledai bodoh?"
Melihat keledai itu diam saja. Nasrudin pun berang. Ia lalu melepaskan pelana keledai itu dan mengenakannya di punggunya sendiri. Masih dengan raut wajah kesal. Hoja berkata kepada keledainya. " Jangan main - main denganku, keledai dungu. Kembalikan jubahku, akan kukembalikan bajumu".( Sumber Majalah AlKisah )

Baca selanjutnya......